Back to Rion…hari berganti minggu,
minggu berganti bulan dan bulanpun berganti tahun diperantauan Rion selalu
menunggu surat jawaban dari Monah, namun surat yang ditunggu tunggu tak kunjung
datang akhirya Rion memutuskan untuk
melupakan Monah dan mencoba untuk mencari pengganti sosok bayang-bayang semu
yang telah bertahun-tahun menyiksa batinnya, namun ternyata sangat sulit dan
tidak semudah yang Rion bayangkan karena memang sosok Monah sudah terpatri lama dihatinya hampir 10 tahun
he he..lama amat...
Akhirnya dengan semangat baja dan modal nekat
pada hari itu juga Rion putuskan untuk menemuinya di Bandung demi
mengungkapkan perasaan yang sudah lama tak tertahankan. Pada hari jumat dengan semangat membara Rion berangkat dari
Surabaya ke Bandung dan sepanjang perjalanan Rion bayangkan wajah si Monah yang
manis dan sikapnya yang cuek. Dengan naik bus Lorena hari Sabtu pagi sampailah Rion
diterminal Cicaheum dengan perasaan dag
dig dug ..Rion coba telpon Monah, alangkah terkejutnya Monah saat mendengar suara Rion diujung telpon saat
itu jam pukul 06.00 pagi dan Monah lebih terkejut lagi saat tahu posisinya Rion sudah berada di Terminal
Cicaheum. Akhirnya dengan berat hati dan sangat terpaksa Monah mau menerima Rion di rumah kontrakannya
Setelah menempuh perjalanan dengan angkot selama 10 menit sampailah Rion dirumah kontrakan Monah,
berbagai perasaan saat itu bercampur aduk menjadi satu antara kangen, sayang,
rasa minder dan rasa terlalu berharap. Begitu
ketemu mereka bertatapan mata sesaat dan langsung berjabat tangan, saat
itu Rion rasakan tangan Monah yang halus
dan dingin. Setelah basa-basi sesaat
tentang kabar masing-masing akhirnya Rion beranikan diri untuk menanyakan surat
balasan yang telah Rion titipkan pada Onoy namun apa jawaban Monah ternyata sama persis copy paste seperti surat
balasan yang pertama bahwa saat itu Monah
belum ingin pacaran dulu dan ingin konsentrasi belajar agar kuliahnya cepat lulus, padahal waktu itu
sudah di jelaskan bahwa Rion tidak akan mengganggu belajarnya namun Monah tetap
kukuh menolak dengan berbagai alasan yang meyakinkan akhirnya mendengar jawaban
itu Rion tertunduk lesu dalam hatinya dia berucap duh ile gagal maning..gagal
maning he he …. sampai kapan harus
menunggu, dengan berat hati akhirnya Rion harus menerima kenyataan penolakan
yang kedua dengan alasan yang sama.
Siangnya langsung Rion putuskan untuk
pulang ke Surabaya namun sebelum pamit Rion memohon satu permintaan terakhir pada Monah untuk
dapat menemaninya jalan-jalan dikota
Bandung, tapi permintaan itupun ditolak dengan alasan ada kegiatan kampus, terpaksa Rion pulang
dengan kecewa tapi Monah masih baik hati
mau mengantar sampai depan kampusnya dan
sebelum naik angkot ketika di depan
kampusnya, Rion melihat Monah bertemu
dengan seorang cowok teman kuliahnya dan mereka terlibat pembicaraan yang
sangat mesra ketawa ketiwi cekikian, kondisi itu semakin membuat Rion merasa
cemburu dan selama perjalanan Rion hanya diam membisu dengan senyum yang
dipaksakan karena sangat sakit hati dan kecewa karena sudah jauh-jauh dari Surabaya
namun cintanya tetap ditolak untuk yang
kedua kalinya aduh kacien deh eloe.. Rion he he..........lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar