Sabtu, 16 Februari 2013

Samson Si Raja Sotho..


Sotho-sothoan ( adu siku jari ) termasuk permainan yang sangat favorit di SD Sri Mrengut. Setiap anak berusaha untuk membuat siku jarinya menjadi ngapal dan keras. Hampir setiap hari disela-sela istirahat atau menunggu guru datang mengajar, kami isi dengan beradu sotho sampai siku jarinya lecet dan berdarah-darah dan  salah satu teman kami  yang bernama  Samson dikenal sebagai jagonya dalam permainan ini,  karena siku jarinya  sangat  ngapal dan keras seperti kulit badak.  Siapapun yang lawan Samson pasti kalah dan berdarah-darah  sehingga tidak ada seorangpun yang berani menantangnya. Hal ini membuat Pak Gogon yang juga dikenal sebagai Master Sotho dikalangan para guru sangat penasaran bahkan  pernah menantang Samson head to head.
Berita pertandingan Samson versus Pak Gogon menjadi berita yang sangat heboh dan Hot news kala itu, siang malam Samson berlatih dengan mengapalkan dan mengeraskan siku jarinya dan kami selalu menjadi sparing partnernya sampai siku jari kami lecet-lecet dan  akhirnya juga menjadi keras dan ngapal seperti Samson.
Saat pertandingan tiba  semua murid di SD Sri Mrengut dibebaskan dari jam pelajaran hanya untuk menyaksikan momen pertandingan sotho antara Samson versus pak Gugup.  Kami juga dibuat sibuk untuk memberi dukungan. Seperti biasa kami berbagi tugas  ada yang menyiapkan spanduk maupun hanya sekedar berteriak-teriak seperti suporter sepak bola, suasana begitu tegang dan mendebarkan saat mereka berdua memasuki arena, dengan wajah dingin dan tatapan tajam pak Gogon begitu percaya diri, Samson hanya cengar-cengir agak grogi tak meyakinkan. Saat pertandingan dimulai mereka tampak duduk berhadapan dan saling menatap tajam tak berkedip dan kami tak henti-hentinya meneriakan dukungan Samson...  Samson... Samson is the best diikuti oleh teman-teman yang lainnya sedangkan pak Gogon minim dukungan hanya segelintir murid-muridnya yang pengecut  karena rasa takut. Mereka saling menyotho bergantian dan tiga menit berlalu darah mulai mengucur deras dari siku jari pak Gogon tapi dari wajahnya belum ada tanda-tanda menyerah, Samson semakin bersemangat, peluh  keringat mulai mengucur membasahi pipi  dan pertandingan semakin seru, kami juga semakin semangat memberi dukungan. Setelah lima menit berlalu tiba-tiba wajah pak Gogon tampak menyeringai dan mengangkat tangan tanda menyerah.
Kami kegirangan sambil berteriak hidup Samson..hidup Samson, sejak saat itu Samson dijuluki si raja sotho dari SD Sri Mrengut. Dalam suatu percakapan dengan  Samson setelah dewasa, dia membuka rahasia mengapa bisa selalu menang dan jarinya ngapal sampai keras ternyata  setiap hari  siku jarinya selalu digosok-gosokan tembok dinding sekolah yang ada disamping tempat duduknya, baru ketahuan kalau tembok disamping tempat duduknya Samson selalu gerowok he he....lanjut.. 










Tidak ada komentar: