Sabtu, 16 Februari 2013

Surat Kop Kontraktor...


Terpancar wajah-wajah bahagia diantara kami anggota Laskar Kampretz saat pengumuman kelulusan SMP, satu persatu kami saling berjabat tangan  dan mengucap rasa syukur walaupun diantara kami tak satupun  meraih nilai yang dapat dibanggakan, dari hasil pengumuman siswa berprestasi yang terpampang dipapan pengumuman  hampir 10 besar rangking sekolah dikuasai oleh kelompoknya  Monah dan seperti yang sudah diduga sebelumnya Monah meraih nilai tertinggi alias the best. Hal ini tentu membuat Rion menjadi semakin minder  dan rendah diri, dalam hati kecilnya Rion ingin sekali memberi ucapan selamat kepada Monah namun setiap kali ketemu dan berpapasan hatinya serasa bergetar seperti gempa tektonik dag..dig..dug tanpa kuasa mencegahnya...

Malam harinya secara sederhana kami Laskar Kampretz merayakan acara tasyakuran dan juga  acara perpisahan untuk sementara waktu karena setelah lulus SMP diantara kami harus berpisah meneruskan sekolah masing-masing, ada yang melanjutkan sekolah keluar kota, ada yang tetap meneruskan sekolah di desa Obah dan ada juga yang lebih memilih kursus singkat, tapi dalam hati kecil kami tetap komitmen kalau persahabatan Laskar Kampretz  harus tetap survive dan berlanjut...
Rasa sedih dan haru bercampur menjadi satu  saat Rion, Ode, Memet dan Onoy  harus melanjutkan sekolah ke kota Kalong dan  yang lainnya Nonot, Ithol, Oros melanjutkan ke SMA Obah sedangkan Samson & Ego tidak melanjutkan sekolah karena lebih memilih kursus elektronik dan menekuni ilmu kleniknya, dengan kondisi itu maka intensitas pertemuan kami  menjadi sebulan sekali karena yang sekolah diluar kota juga  harus ngekos.
Kami merasakan kerinduan yang mendalam   walapun hanya sementara waktu harus berpisah dan yang lebih berat lagi bagi Rion harus berpisah dengan Monah sosok perempuan yang telah mulai mengisi relung-relung hatinya. Selanjutnya hari-hari Laskar Kampretz berlalu dengan aktifitas masing-masing, sekolah baru, teman-teman baru dan lingkungan baru yang jauh berbeda dengan suasana di desa dan sialnya bayang-bayang Monah juga semakin kuat menemani malam-malam Rion.
Pertemuan pertama Laskar Kampretz setelah sebulan berpisah dengan aktifitas masing-masing berlangsung  begitu heboh  dan gempar, kami sepakat untuk melepas kangen dengan bermalam bersama, akhirnya  disepakati menginap dirumahnya Oros di Kawedanan karena kebetulan waktu itu pak Wedono juga lagi pulang ke kota asalnya ( Solo Kotok ) sehingga kami betul-betul bebas lepas menikmatinya. Malam itu kami betul-betul merasakan rasa kangen yang luar biasa apalagi di Kawedanan juga banyak makanan tersedia sehingga kami dapat begadang sampai pagi dengan ditemani mas kelik penjaga kawedanan yang terkenal dengan ilmu silatnya sehingga kami merasa aman, kami juga saling curhat, saling bercanda berbagi dengan cerita masing-masing, nyanyi bersama dan lagu andalan Laskar kampret saat itu adalah lagunya Crisye ( kisah-kasih di sekolah ).
Dalam  kebersamaan malam itu hati Rion mulai gelisah  ingin curhat tentang perasaannya tentang Monah, akhirnya Rion secara rahasia  mulai memilih partner yang tepat yaitu dengan Oros mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Monah, Oros cerita banyak dan detail tentang Monah mulai dari bodinya yang semakin montok, kesibukannya dalam OSIS, sampai cowok-cowok yang mendekatinya, Rion betul-betul menyimak dengan seksama cerita itu sampai pagi kadang Rion juga menyela intrupsi kalau ada hal-hal yang perlu penjelasan ulang misalnya siapa nama cowoknya Monah  saat itu sambil sekali menutup mulut kalau kedengaran teman yang lainnya.
Setelah mendengar cerita Oros sampai detail dan berliku-liku akhirnya dengan niat bulat Rion putuskan untuk siap action dengan nekat untuk nembak Monah dengan cara nitip foto yang terbaru biasa dengan rambut ala gaya The sen film action tahun delapan puluhan sama surat sampul pink  lewat Oros. Singkat cerita dan satu bulan  setelahnya pada saat pertemuan yang kedua di Kawedanan Oros secara rahasia memberikan sepucuk surat balasan dari Monah, alangkah berdebarnya hati Rion untuk segera membuka surat itu namun sebelum Rion buka, ada hal yang membuat penasaran mengapa sampul suratnya menggunakan sampul sebuah kop perusahaan kontraktor kayak balasan lamaran kerja aja, sungguh tidak lazim pikirnya dan ternyata begitu dibuka, Rion sungguh kecewa dan  sebait dari suratnya berbunyi :
To. Rion
Rion yang unik, mohon maaf ya, saat ini Monah belum dapat menerima perasaan Rion karena  Monah belum mau pacaran dan Monah masih ingin konsentrasi belajar “
Balasan surat itu betul-betul membuat hati Rion meletup-letup sedih dan jantungnya berhenti sesaat,  Oros berusaha menghiburnya sok menasehati dengan tetap menjaga rahasia penolakan Monah dari temen-temen Laskar Kampretz yang lainya.
Hari berikutnya para anggota Laskar Kampretz harus berpisah dan kembali dengan aktifitas masing-masing, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulanpun  berganti tahun tak terasa sudah tiga tahun Rion lalui  masa-masa yang sedih bersama surat balasan dari Monah yang masih penuh dengan tanda tanya....apa maksudnya dengan surat berkop kontraktor ...lanjut..





Tidak ada komentar: