Kisah ini
terjadi disebuah desa kecil dan
terpencil yang jauh dari peradaban anak manusia, tanahnya subur berbukit-bukit,
sekelilingnya dipenuhi oleh rimbunnya
hutan jati, warganya hidup rukun,
guyup dan damai. Sebagian besar warga desa itu
bermata pencaharian sebagai petani dan yang sebagian lagi sangat
menggantungkan hidupnya pada hutan jati dan sungai yang ada disekitar desa
tersebut.
Dipinggiran desa itu memang mengalir sebuah sungai yang
bersih nan alami airnya mengalir deras, gemericik dan biasa digunakan oleh
warga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, untuk mencuci, mandi,
mencari ikan, mencari pasir, mencari batu maupun keperluan hidup lainnya.
Sedangkan hutan jati tumbuh rimbun mengililingi desa itu, nampak hijau berseri
penuh dengan nuansa alam yang segar dan perdu,
pada pagi hari burung -burung
emprit berkicau saling bersautan dan
monyet-monyet liar bergelantungan diranting-ranting pohon jati dan semakin
menambah nuansa hutan yang masih
perawan.
Sebagian warga desa memanfaatkan hutan tersebut sebagai
lahan untuk mencari nafkah, ada yang mencari kayu bakar untuk keperluan sendiri
maupun dijual, ada yang mengambil daun
jatil sebagai bungkus nasi serta ada
juga yang membuka lahan pertanian disela-sela pohon jati tersebut untuk ditanami
jagung maupun kacang-kacangan walaupun
kadang harus bertengkar dengan monyet-monyet liar yang mengganggu tanamannya.
Ibaratnya sungai dan hutan jati itu sudah menjadi roh kehidupan bagi sebagian besar
warga desa itu. Bahkan kalau musim kemarau disungai itu dipastikan sangat ramai
banyak warga yang memanfaatkannya untuk melepas lelah dengan mandi bersama dan
sering juga digunakan oleh pasangan muda-mudi untuk saling menghibur diri dan
tak jarang diantara mereka kadang terlibat cinta lokasi khas anak desa yang
masih lugu, fenomena ini sering juga menjadi tontonan gratis bagi kami para Laskar
Kampretz yang memang sangat haus akan hiburan..he. he...
Daerah tersebut
bernama desa Obah, mengapa dinamakan desa Obah karena memiliki arti, makna
,cerita dan sejarah tersendiri.,,lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar