Walaupun kami
terpisah oleh jarak dan waktu namun komunikasi diantara kami tidak pernah putus, Kami selalu kontak dan
menanyakan kabar masing-masing, baik lewat surat maupun lewat telepon dan yang
tidak pernah lupa adalah menanyakan kapan bisa bertemu dan kumpul-kumpul
seperti dulu lagi, kapan bisa main gitar bareng, kapan bisa makan di kawedanan,
kapan bisa begadang dipinggir kali, disawah maupun dikuburan.
Setelah menunggu
hampir satu tahun akhirnya tibalah waktu yang ditunggu-tunggu tepatnya malam tahun baru kami semua dapat
pulang dan berkumpul dirumahnya Ego. Malam itu dirancanglah acara untuk
peresmian kelompok baru yang lebih elegan karena kami merasa sudah dewasa dan
sudah tidak pantas lagi menyandang Laskak Kampretz dengan moto baru ”
Senang bersama susah sendiri-sendiri he he ”
Pertemuan Laskar
Kampretz setelah cukup lama berpisah terasa gayeng dan kami betul-betul
bernostalgia karena hampir satu tahun terpisah. Malam itu kami betul-betul
melepas kangen, sharing pengalaman hidup di perantauan, sharing tentang masa
depan dan rencana pembentukan organisasi baru. Seperti biasa Onoy membuka
pertemuan dengan gaya yang fasih sok ustad, kami cukup serius tidak ada yang
cengengesan apalagi kalau udah melihat Ode diam, semua ikut diam sok berpikir,
pada saat diskusi masalah organisasi baru terjadi perdebatan yang sangat alot dan memeras keringat
khususnya pada saat pembahasan perlu tidaknya menambahkan anggota
perempuan pada kelompok kami yang baru,
sebagian menyatakan tidak perlu agar
kelompok kami tetap orisinil dan alami
dan yang sebagian menyatakan perlu agar
ada penyegaran dan tidak diskriminasi. Melalui voting dengan selisih
satu suara akhirnya diputuskan perlunya penambahan anggota perempuan agar
kelompok yang baru ada dinamika dan feminisme.
Rion, Onoy, Nonot, dan
Oros termasuk yang pro penambahan anggota perempuan, Ode, Ego dan
Ithol termasuk kubu yang menolak
sedangkan Memet & Samson
abstain, tepat jam 23.00 teman-teman yang pro anggota perempuan diberi tugas untuk mencari
teman-temannya yang mau direkrut jadi anggota, setiap rumah sasaran kami
datangi dan langsung ditawari apakah
bersedia bergabung dengan kelompok kami atau tidak betul-betul lucu dan
drasmastis karena waktu itu dideadline sampai jam 24.00 sehingga kami harus
lari berkejaran dengan waktu, akhirnya
usaha kelompok pro anggota perempuan
tidak sia-sia karena malam itu kami langsung mendapatkan 3 anggota baru
yaitu Imah, Menik dan Yanti temen-temen mantan SMP dan SMA. Mengapa kami begitu
mudah mendapatkanya padahal waktu itu hari sudah larut malam, karena reputasi Laskar
Kampretz di desa Obah sudah
sangat baik apalagi setelah seluruh
personilnya bekerja sehingga kami dapat membawa mereka ketempat
pertemuan dengan terlebih dahulu meminta ijin kepada orang tuannya
masing-masing.
Tepat jam 24.00 Wib
akhirnya kelompok yang bernama Laskar
Kampretz resmi kami bubarkan dan kami ganti menjadi kelompok baru yang
resmi diberi nama Cs. Kenthel dan
disetujui secara bulat tanpa kompromi. Mengapa kami memilih nama Cs
Kenthel karena mengandung arti persahabatan yang sangat akrab dan
lengket. Rion terpilih sebagai Ketua, Onoy Sekretaris dan Ithol bendahara, dan
malam itu kami menghabiskan malam dengan menginap dirumahnya Ego dengan
terlebih dahulu mengantar anggota
perempuan yang telah kami rekrut jadi anggota
baru ke rumahnya masing-masing.
Pada pagi harinya
bertepatan dengan tahun baru kami
personil CS Kenthel dengan mengajak seluruh anggotanya merayakan peresmian organisasi baru dengan
rekreasi dan tasykuran ke pantai Rawasari.
Kami juga melanjutkan diskusi dan sharing tentang pengalaman masing-masing, diskusi tentang kehidupan,
diskusi tentang organisasi dan juga tentang masa depan persahabatan kami “ Cs
Kenthel “ dan pada saat itu kami meneguhkan komitmen lagi ”
Walaupun kami harus terpisah oleh jarak
ribuan kilometer, walaupun kami harus terpisah oleh waktu puluhan tahun Cs Kenthel harus tetap survive ” tidak hanya untuk diri sendiri saja akan tetapi juga untuk istri, anak-anak
bahkan untuk cucu-cucu kami. ... Setelah melakukan aktifitas yang
mengesankan pada siang itu, sore harinnya kami harus bersedih lagi karena
harus berpisah dan kembali ke kota masing-masing.....lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar