Dari SD inilah awal
mula bagaimana kami Laskar Kampretz mulai ketemu, SD Sri Mrengut adalah SD Obah
2 tapi warga sekitar lebih suka menyebutnya dengan nama SD Sri Mrengut. Sejarah
nama itu konon berawal dari seorang
gadis bernama Srintil yang ditinggal kekasihnya merantau ke Jakarta dan demi sipujaan hatinya setiap hari Srintil
selalu melamun ( mrengut ) dipinggir sawah
dibelakang SD itu untuk menunggu kekasihnya pulang. Namun kekasih yang
ditunggu-tunggu itu tak kunjung datang
sampai akhirnya Srintil jatuh sakit dan meninggal ditempat itu,
untuk mengenang perjuangan gadis Srintil sekarang tempat itu
dinamakan SD Sri Mrengut, dengan sejarah itu sehingga
kalau malam hari cukup horor saat harus lewat sendirian disekitar SD Sri
Mrengut. Kabarnya sering terdengar suara
seorang gadis yang menangis mengiba hi hi ...
SD Sri Mrengut
berlokasi dipinggir sawah desa Obah, di SD inilah bagaimana 9 Anak Kampretz
menempuh pendidikannya semasa kecil kecuali
Oros, dan di SD inilah bagaimana kami dididik dan ditempa oleh guru-guru
kami yang mengesankan. Mulai dari yang keras
sampai yang lunak, seperti Pak Suud maaf orangnya kepalanya cukup
mengkilap sehingga kalau harus berpapasan dengan guru yang satu ini pasti
sangat menyilaukan mata, tapi beliau sangat perhatian apalagi kalau kami tidak
mengerjakan PR pasti sama beliau akan diberi perhatian extra untuk berdiri
didepan kelas, pernah juga ada muridnya yang bernama Odi terlambat datang masuk
kelas sama pak Suud pintunya ditutup karena memang guru yang satu ini sangat
terkenal disiplin, namun muridnya yang
bernama Odi tetap memaksa masuk kelas maka terjadilah pemandangan yang lucu dan
menegangkan karena Odi dan pak Suud terlibat saling dorong-dorongan pintu
seperti anak kecil yang lagi bertengkar dan murid-murid yang lain bertepuk
sorai melihatnya. Selanjutnya ada juga
Pak Gogon orangnya jadul, kumisnya panjang melintang kalau mengajar kami pasti bawa sapu lidi sehingga kalau diantara kami ramai langsung
dipukul jarinya serta dijewer kupingnya serta disuruh maju kedepan kelas untuk
beradu sotho siku jari dengannya. Tidak semua guru menakutkan ada juga yang
menyenangkan seperti Bu Murti orangnya lembut, cantik dan keibuan ada juga Bu Idah guru
agama yang juga sangat perhatian
dalam membimbing kami ....
Banyak suka dan
duka yang kami lalui di SD Sri Mrengut, banyak kenangan-kenangan indah dan tak
terlupakan, seperti anak-anak desa pada umumnya waktu itu kami bermain seketengan, bermain dubak sodor,
sepak bola dan juga sotho-sothoan (adu siku jari ) yang menjadi permainan
paling favorit di SD Sri Mrengut...lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar