Sabtu, 16 Februari 2013

SD Sri Mrengut


Dari SD inilah awal mula bagaimana kami Laskar Kampretz mulai ketemu, SD Sri Mrengut adalah SD Obah 2  tapi warga sekitar lebih suka  menyebutnya dengan nama SD Sri Mrengut.  Sejarah  nama itu konon berawal dari seorang  gadis bernama Srintil yang ditinggal kekasihnya merantau ke Jakarta dan  demi sipujaan hatinya setiap hari Srintil selalu melamun ( mrengut ) dipinggir sawah  dibelakang SD itu untuk menunggu kekasihnya pulang. Namun kekasih yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung datang  sampai akhirnya Srintil jatuh sakit dan meninggal  ditempat itu,  untuk mengenang perjuangan gadis Srintil sekarang tempat itu dinamakan  SD  Sri Mrengut, dengan sejarah itu sehingga kalau malam hari cukup horor saat harus lewat sendirian disekitar SD Sri Mrengut. Kabarnya sering  terdengar suara seorang gadis yang menangis mengiba hi hi ...
SD Sri Mrengut berlokasi dipinggir sawah desa Obah, di SD inilah bagaimana 9 Anak Kampretz menempuh pendidikannya semasa kecil kecuali  Oros, dan di SD inilah bagaimana kami dididik dan ditempa oleh guru-guru kami yang mengesankan. Mulai dari yang keras  sampai yang lunak, seperti Pak Suud maaf orangnya kepalanya cukup mengkilap sehingga kalau harus berpapasan dengan guru yang satu ini pasti sangat menyilaukan mata, tapi beliau sangat perhatian apalagi kalau kami tidak mengerjakan PR pasti sama beliau akan diberi perhatian extra untuk berdiri didepan kelas, pernah juga ada muridnya yang bernama Odi terlambat datang masuk kelas sama pak Suud pintunya ditutup karena memang guru yang satu ini sangat terkenal disiplin, namun muridnya  yang bernama Odi tetap memaksa masuk kelas maka terjadilah pemandangan yang lucu dan menegangkan karena Odi dan pak Suud terlibat saling dorong-dorongan pintu seperti anak kecil yang lagi bertengkar dan murid-murid yang lain bertepuk sorai melihatnya. Selanjutnya ada juga  Pak Gogon orangnya jadul, kumisnya panjang melintang  kalau mengajar kami pasti bawa sapu lidi  sehingga kalau diantara kami ramai langsung dipukul jarinya serta dijewer kupingnya serta disuruh maju kedepan kelas untuk beradu sotho siku jari dengannya. Tidak semua guru menakutkan ada juga yang menyenangkan seperti Bu Murti orangnya lembut, cantik dan keibuan ada juga  Bu Idah guru  agama yang juga sangat  perhatian dalam membimbing  kami ....
Banyak suka dan duka yang kami lalui di SD Sri Mrengut, banyak kenangan-kenangan indah dan tak terlupakan,  seperti anak-anak  desa pada umumnya waktu itu kami  bermain seketengan, bermain dubak sodor, sepak bola dan juga sotho-sothoan (adu siku jari ) yang menjadi permainan paling favorit di SD Sri Mrengut...lanjut















Tidak ada komentar: